Pages

Sabtu, 27 Desember 2014

TUGAS SOFTSKILL 3 BAHASA INDONESIA


ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PENDAHULUAN

            Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen.

            Analisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh untuk memperoleh dana.

ISI
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas (Leverage), dan Rasio Rentabilitas.

a.       Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne: ”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
·         Current Ratio ( Rasio Lancar)
·         Quick Ratio ( Rasio Cepat )
·         Cash Ratio ( Rasio Lambat)

b.      Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
·         Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
·         Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)
-         Long Term Debt to Equity Ratio

c.       Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Adapun yang tergabung ke dalam ratio ini yaitu:
·         Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
·         Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
·         Earning Power of Total investment
·         Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)

Analisis Laporan Keuangan. File dapat di download PT. Z

1.      Rasio Likuiditas

Current Ratio yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini paling sering digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek total, karena mununjukkan seberapa besar tuntutan kreditur jangka pendek yang dapat dipenuhi oleh aktiva yang diharapkan dapat menjadi kas dalam periode yang hampir sama dengan masa jatuh tempo tuntutan tersebut (Murti, 2011).

-Current Rasio = Aktiva Lancar : Utang Lancar
 (2012)             = 6 8.639.956 : 7 4.602.903
                         = 0,920
-Current Rasio = 58.252.342 : 63.550.433
  (2011)            = 0,917

2.      Rasio Solvabilitas

Total Debt to Equity Ratio adalah ratio  yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi dan rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.

-Total Debt to Equity Ratio = Utang : Jumlah Modal Sendiri
              (2012)                                 = 390.106.094 : 150.599.670
                                                         = 2,59
            -Total Debt to Equity Ratio = 321.769.767 : 146.012.836
               (2011)                                = 2.20

-Total Debt to Total Capital Assets = Utang : Aktiva
             (2012)                                              = 390.106.094 : 540.705.764
                                                                     = 0,721
            -Total Debt to Total Capital Assets = 321.769.767 : 467.782.603
              (2011)                                             = 0,688
-Long Term Debt to Equity Ratio = Utang Jangka Panjang : Modal Sendiri
              (2012)                                          = 315.503.191 : 150.599.670
                                                                   = 2,095
-Long Term Debt to Equity Ratio = 258.219.334 : 146.012.836
 (2011)                                            = 1,768

3. Rasio Rentabilitas

ROA merupakan salah satu bentuk rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva (net operating assets) yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut.

- Return of Assets atau Earning Power of Total investment (2012)
  = Laba Setelah Pajak : Aktiva
  = 3.205.524 : 540.705.764
  = 0,005 = 0.5 %
- Return of Assets atau Earning Power of Total investment (2011)
  = 5.426.115 : 467.782.603
  = 0,011 = 1.1 %

Analisis

1.      Hasil perhitungan Current Ratio 0,920 pada tahun 2012, sedangkan pada tahun 2011 hanya 0,917. Tahun 2012 Kemampuan perusahaan untu membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar, setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,92. Ini berarti meningkat daripada tahun sebelumnya. Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.

2.      Hasil perhitungan DER pada tahun 2012 adalah 2,59 dan pada tahun 2011 adalah 2,20. DER yang terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat.

3.      Perhitungan ROA 0,005 untuk tahun 2012 dan 0,011 untuk tahun 2011. Artinya, pada tahun 2011 perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman. Sedangkan pada tahun 2012 perusahaan tidak aman disebabkan Laba sebelum pajak yg menurun.

KESIMPULAN

                        Perusahaan dalam kondisi yang cukup baik. Dapat diliahat dari perhitungan Analisis Laporan Keuangan antara tahun 2012 dan 2011. Namun perusahaan terlalu ketergantungan dengan permodalan dari pihak luar sehingga menyebabkan beban perusahaan bertambah besar.

Pustaka



 

(c)2009 Risma Ferda Fathir's. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger