Pages

Senin, 21 Maret 2016

TUGAS 1 SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL

Nama   : Risma Ferda Fathir
NPM   : 26212471
Kelas   : 4EB17

Penerapan IFRS di India

Era globalisasi membuat pesatnya perkembangan bisnis didunia, semakin bertambah pula pendatang-pendatang baru dalam dunia bisnis. Persaingan antar perusahaan pun semakin ketat, dengan begitu menyebabkan kebutuhan akan informasi keuangan yang memiliki standar tinggi dalam kualitas pelaporannya, yang memiliki ketepatan waktu, keakuratan dan yang dapat diandalkan menjadi semakin meningkat. Di awali pada 1 Januari 2005, ketika Uni Eropa mewajibkan perusahaan publik untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS).
            India merupakan negara yang berada di benua Asia Selatan. Menurut sejarah, dari tahun 1947 sampai akhir 1970-an, India merupakan negara industri pengganti barang impor. Pertanian, kehutanan, perikanan, dan manufaktur tekstil berubah menjadi industri berat dan transportasi. Perekonomian India merupakan perekonomian yang cenderung tertutup dikarenakan tekanan dari pemerintah pusat serta kepemilikan pemerintah terhadap industri-industri penting. Namun, pemerintah India mulai membuka diri terhadap ekonomi global dan India mulai menetapkan kebijakan sistem akuntansi berdasakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) tertanggal 1 April 2011.

Pelaksanaan Akuntansi

a.       Penggabungan usaha : India menerapkan penggabungan usaha berdasarkan pembelian dan pooling (penyatuan kepentingan)
Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Sedangkan metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan lain yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang memperoleh atau membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya.

b.      Goodwill : Kapitalisasi, amortisasi, dan penurunan nilai
Kapitalisasi merupakan metode perhitungan goodwill dengan dihitung dengan mengkapitalisasikan taksiran peghasilan.
Amortisasi merupakan istilah lain dari penyusutan, kalau pada aktiva tetap ada istilah penyusutan, dalam Aset Tak Berwujud, penyusutan itu disebut amortisasi. dalam. Harga perolehan aktiva tak berwujud dibebankan ssecara periodik kedalam rugi laba perusahaan berdasarkan perkiraan terbaik atas masa manfaat goodwill atau aset tak berwujud lainnya.
Writte-down diperlukan dan dilakukan jika manfaat yang diberikan oleh Goodwill diakui telah menurun.

c.       Assosiasi : Metode ekuitas
Berdasarkan PSAK 15 pengertian dari entitas asosiasi ialah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Metode ekuitas adalah metode akuntansi dimana investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan kemudian ditambah atau dikurangi untuk mengakui laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan.

d.      Penilaian Aset : Harga perolehan dan harga wajar
Penilaian aset dilihat berdasarkan penggunaan metode dalam penggabungan usaha.

e.       Biaya depresiasi : Berbasis ekonomi
Taksiran umur ekonomis adalah taksiran jumlah periode waktu yang diperkirakan dapat menerima manfaat aktiva tetap secara ekonomis.

f.       Penilaian persediaan dengan LIFO : Dilarang
Penilaian persediaan dengan LIFO di India dilarang penggunaanya, dikarenakan metode LIFO mengurangi kualitas laporan posisi keuangan. Metode LIFO menyebabkan nilai persediaan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan (balance sheet) tidak merepresentasikan recent cost level of inventory (nilai inventory yang ada di laporan posisi keuangan adalah persediaan yang sudah lama, bukan terkini).

Pelaporan Keuangan

 Standar Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board). Laporan keuangan di India terdiri atas neraca dua periode, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan kebijakan akuntansi dan catatan. Laporan keuangan harus menyajikan pandangan yang adil dan benar. Organisasi yang mengontrol pasar modal adalah Securities and Exchange Board of India (SEBI). Perusahaan yang terdaftar  dalam pelaporan keuangannya diwajibkan memiliki laporan gabungan dan laporan inti, sedangkan bagi perusahaan yang tidak terdaftar hanya diwajibkan memiliki laporan inti saja.
Pustaka
Choi, Frederick D. S. Meek, Gary K.  International Accounting. Salemba Empat

 

(c)2009 Risma Ferda Fathir's. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger