Membuat video dengan tema Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga Transfer
Anggota Kelompok :
Risca Wijaya
Risma Ferda Fathir
Saripah Paujiah
Septiani Lestari
Siti Maroha
Kelas : 4EB17
Link Video : https://youtu.be/6GH7iLfknms
Jumat, 05 Agustus 2016
Rabu, 01 Juni 2016
TUGAS 2 SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL
Nama : Risma Ferda Fathir
NPM : 26212471
Kelas : 4EB17
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Harmonisasi
akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu terpenting yang
dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa
efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Harmonisasi merupakan proses untuk menigkatkan
kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam.
Secara umum,
istilah harmonsasi dan standarisasi memiliki arti yang sama. Standarisasi merupakan penetapan sekelompok aturan yang kaku. Standarisasi
tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antar negara, dan oleh karenanya lebih
sukar untuk diimplementasikan secara internasional. Sedangkan harmonisasi bersifat
lebih fleksibel dan terbuka, tetapi dapat mengakomodasi beberapa perbedaan.
Harmonisasi dalam akuntansi
merupakan komparabilitas informasi keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan
dari sistem akuntansi, pengungkapan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan
jika memiliki kemiripan dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat
membandingkannya (setidaknya dalam beberapa aspek) tanpa perlu membiasakan diri
dengan lebih dari satu sistem.
Harmonisasi akuntansi mencakup :
1. Harmonisasi
akan standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.
2. Harmonisasi
akan pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Harmonisasi
akan standar audit.
Keuntungn
Harmonisasi Internasional :
1. Pasar modal menjadi
global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan.
Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten
di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat
membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan
risiko keuangan berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Pendukung Harmonisasi Internasional
Para
pendukung harmonisasi internasional mengatakan bahwa harmonisasi (bahkan
standarisasi) memiliki banyak keuntungan. Sir Bryan Carsberg, mantan Sekretaris
Jenderal IASC, menulis sekitar bulan September 2000 :
Pendekatan yang hati-hati untuk
menganalisis keinginan akan harmonisasi internasional memperlihatkan bahwa
biaya dan manfaat yang diperoleh berbeda-beda dari satu kasus ke kasus yang
lain. Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa
beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan
diseluruh dunia. Namun demikian, meskipun dapat dilakukan, kita tidak dapat
memperoleh kesepakatan bahwa Inggris atau bahasa umum lainnya harus digunakan
untuk menggantikan 6.800 bahasa atau lebih yang sekarang ini digunakan di
dunia. Kita mengakui bahwa bahasa merupakan wahana budaya yang tak tergantikan
dan bahwa penghapusan budaya yang berbeda akan menyebabkan kerugian yang sangat
besar dalam bidang sastra dan ekspresi budaya lainnya.
Bagaimana dengan harmonisasi perpajakan
dan sistem jaminan sosial? Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukup
besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari
harmonisasi. Namun kasus ini menunjukkan kepada kita kerugian harmonisasi yang
lain. Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap
efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda.
Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang
berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka
masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka
untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan
pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti
pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari
kompetisi antar negara.
Organisasi
Internasional yang Mendorong Harmonisasi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam
penentuan standard akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi
akuntansi internasional :
1.
Badan standard
Akuntansi Internasional (IASB)
2.
Komisi Uni Eropa
(EU)
3.
Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.
Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
5.
Kelompok kerja
ahli antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas standard
Internasional Akuntansi dan Pelaporan, bagian dari konfrensi Perserikatan
Bangsa-bangsa dalam perdagangan dan pembangunan.
6.
Kelompok kerja
dalam standard Akuntansi Organisasi kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (kelompok
kerja OECD)
Yang juga penting adalah Federasi
Internasional Bursa Efek (FIBV) organisasi perdagangan untuk pasar surat
berharga dan derivatif yang teratur diseluruh dunia. Salah satu tujuan FIBV
adalah untuk menetapkan standard harmonis untuk proses usaha dalam perdagangan
surat berharga lintas batas, termasuk penawaran publik lintas batas.
Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia perlu mengadopsi standar
akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual
saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar
international itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya
sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru
harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar
inetrnasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut terutama
untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan
perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara
internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak
akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam
penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan
IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana
saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no
24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar berhubungan dengan imbalan
kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua
perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak
melakukan harmonisasi, Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian
yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan
Indonesia yang listing di bursa efek di Negara lain. Perusahaan Asing akan
kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional
kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup
kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai standar di Negara
tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan
berkurang dan tidak mengglobal.
Daftar Pustaka
Choi. Frederick D. S. 2005. International
Accounting : Akuntansi Internasional Buku 2-Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat
Senin, 21 Maret 2016
TUGAS 1 SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL
Nama : Risma Ferda Fathir
NPM : 26212471
Kelas : 4EB17
Penerapan IFRS di India
Era globalisasi membuat pesatnya perkembangan bisnis
didunia, semakin bertambah pula pendatang-pendatang baru dalam dunia bisnis.
Persaingan antar perusahaan pun semakin ketat, dengan begitu menyebabkan kebutuhan akan informasi keuangan yang memiliki standar tinggi dalam kualitas
pelaporannya, yang memiliki ketepatan waktu, keakuratan dan yang dapat
diandalkan menjadi semakin meningkat. Di awali pada 1 Januari 2005, ketika
Uni Eropa mewajibkan perusahaan publik untuk menyajikan laporan keuangan
konsolidasi sesuai dengan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS).
India merupakan negara
yang berada di benua Asia Selatan. Menurut sejarah, dari tahun 1947
sampai akhir 1970-an, India merupakan negara industri pengganti barang impor.
Pertanian, kehutanan, perikanan, dan manufaktur tekstil berubah menjadi
industri berat dan transportasi. Perekonomian India merupakan perekonomian yang
cenderung tertutup dikarenakan tekanan dari pemerintah pusat serta kepemilikan
pemerintah terhadap industri-industri penting. Namun, pemerintah India mulai
membuka diri terhadap ekonomi global dan India mulai menetapkan kebijakan
sistem akuntansi berdasakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) tertanggal
1 April 2011.
Pelaksanaan
Akuntansi
a.
Penggabungan
usaha : India menerapkan penggabungan usaha berdasarkan pembelian dan pooling
(penyatuan kepentingan)
Pada
metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang
bergabung dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Sedangkan metode
pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan suatu
transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan
lain yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang memperoleh
atau membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung
sebesar nilai wajarnya.
b.
Goodwill :
Kapitalisasi, amortisasi, dan penurunan nilai
Kapitalisasi merupakan
metode perhitungan goodwill dengan dihitung dengan mengkapitalisasikan taksiran
peghasilan.
Amortisasi merupakan istilah
lain dari penyusutan, kalau pada aktiva tetap ada istilah penyusutan, dalam
Aset Tak Berwujud, penyusutan itu disebut amortisasi. dalam. Harga perolehan
aktiva tak berwujud dibebankan ssecara periodik kedalam rugi laba perusahaan
berdasarkan perkiraan terbaik atas masa manfaat goodwill atau aset tak berwujud
lainnya.
Writte-down diperlukan dan
dilakukan jika manfaat yang diberikan oleh Goodwill diakui telah menurun.
c.
Assosiasi
: Metode ekuitas
Berdasarkan PSAK 15 pengertian dari
entitas asosiasi ialah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti
persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan
entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Metode ekuitas
adalah metode akuntansi dimana investasi pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan kemudian ditambah atau dikurangi untuk mengakui laba atau rugi
investee setelah tanggal perolehan.
d.
Penilaian
Aset : Harga perolehan dan harga wajar
Penilaian aset dilihat berdasarkan penggunaan
metode dalam penggabungan usaha.
e.
Biaya
depresiasi : Berbasis ekonomi
Taksiran umur ekonomis adalah taksiran jumlah
periode waktu yang diperkirakan dapat menerima manfaat aktiva tetap secara
ekonomis.
f.
Penilaian
persediaan dengan LIFO : Dilarang
Penilaian persediaan dengan LIFO di India
dilarang penggunaanya, dikarenakan metode
LIFO mengurangi kualitas laporan posisi keuangan. Metode LIFO menyebabkan nilai
persediaan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan (balance sheet) tidak merepresentasikan recent cost level of inventory (nilai inventory yang
ada di laporan posisi keuangan adalah persediaan yang sudah lama, bukan
terkini).
Pelaporan Keuangan
Standar
Akuntansi India atau Indian
Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board). Laporan keuangan di India terdiri
atas neraca dua periode, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan kebijakan
akuntansi dan catatan. Laporan keuangan harus menyajikan pandangan yang adil
dan benar. Organisasi yang mengontrol pasar modal adalah Securities and Exchange Board of
India (SEBI). Perusahaan yang terdaftar dalam pelaporan keuangannya diwajibkan
memiliki laporan gabungan dan laporan inti, sedangkan bagi perusahaan yang
tidak terdaftar hanya diwajibkan memiliki laporan inti saja.
Pustaka
Choi, Frederick D. S.
Meek, Gary K. International Accounting. Salemba Empat