Pages

Sabtu, 16 Maret 2013

TUGAS KEDUA PEREKONOMIAN INDONESIA



Anggota Kelompok
-Dwi Lillah Damayanti (22212290)
-Fifi Latifah (22212931)
-Nur Siti Fatimah (25212473)
-Risma Ferda Fathir (26212471)
KELAS: 1EB20

TUGAS KEDUA
1.      Jelaskan perkembangan perdagangan luar negeri 10 tahun terakhir dalam bentuk tabel!

 



Nilai ekspor Indonesia hingga bulan Juli tahun 2011 mencapai US$ 116,04 miliar mengalami peningkatan sebesar 2010, yang masih dalam proses pemulihan seiring menurunnya permintaan luar negeri akibat krisis global yang terjadi sepanjang tahun 2009. Peningkatan ini ekspor non migas sebesar 33,1 persen. dipacu oleh peningkatan ekspor migas sebesar 47,4 persen, ekspor non migas sebesar 33,1 persen. Sementara itu, ekspor pada bulan Juli 2011 mengalami penurunan sebesar 5,2 persen dibandingkan bulansebelumnya. Lebih rendahnya nilai ekspor di bulan Juli dibandingkan dengan bulan sebelumnya oleh turunnya nilai ekspor nonmigas pada bulan Juli 2011 sebesar 7,93 persen


Sepanjang tahun 2010, Jepang masih menjadi pangsa pasar ekspor nonmigas Indonesia terbesar, dengan kontribusi sebesar 12,7 persen. Sementara pada tahun yang sama, China menjadi negara tujuan ekspor terbesar kedua setelah Jepang, dengan kontribusi sebesar 10,9 persen. Memasuki pertengahan tahun 2011, China menyalip Jepang menjadi negara tujuan ekspor terbesar Indonesia dengan 11,8% (diikuti Jepang dengan 11,3%).

Nilai impor Indonesia hingga bulan Juli tahun 2011 mencapai US$99,6 miliar atau meningkat 31,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2010 yang besarnya 75,6 miliar. Sementara pada bulan Juli 2011, nilai impor Indonesia mencapai US$ 16,1 miliar, meningkat 27,2 persen dibandingkan Juli 2010.
Hingga bulan Juli 2011, impor nonmigas berkontribusi sebesar 79,9 persen dari total impor Indonesia hingga Bulan Juli 2011, sementara impor migas berkontribusi sebesar 20,1 persen. Impor bahan baku masih mendominasi impor Indonesia Jan-Jul 2011 dengan 75,2 persen dari total impor nonmigas, diikuti oleh impor barang modal (17,2 persen), dan barang konsumsi (7,6 persen). Impor kelompok bahan baku dan barang konsumsi hingga bulan Juli 2011 mengalami peningkatan tajam bila dibandingkan periode yang sama tahun 2010, menandakan pulihnya sektor industri domestik seiring pulihnya tingkat konsumsi masyarakat dan perekonomian paska krisis global.

Hingga bulan Juli 2011, negaranegara ASEAN masih menjadi asal impor Indonesia yang terbesar, yaitu sebesar 22,5 persen. China menjadi negara asal impor terbesar kedua dengan kontribusi sebesar 18,7 persen, diikuti Jepang dengan 13,6 persen.
 

TUGAS PERTAMA PEREKONOMIAN INDONESIA



Anggota Kelompok
-Dwi Lillah Damayanti (22212290)
-Fifi Latifah (22212931)
-Nur Siti Fatimah (25212473)
-Risma Ferda Fathir (26212471)
KELAS: 1EB20

TUGAS PERTAMA
1.      Apa yang dimaksud dengan Kebijaksanaan Moneter?

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

2.      Apa yang dimaksud dengan Kebijaksanaan Fiskal?

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:
·         Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
·         Pola persebaran sumber daya
·         Distribusi pendapatan
3.      Terangkan apa yang dimaksud dengan Kebijaksanaan Moneter dengan Fiskal dalam Sektor Luar Negeri?

Kebijakan Fiskal dan Moneter Sektor Luar Negeri
a.       Arti Definisi dan Pengertian Kebijakan Moneter (Monetary Policy)
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan. Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat  diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.

Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1.
Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policya adalah suatu  kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar.
2.
Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policu)

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
1.      Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2.      Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.


3.      Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
4.      Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

b.      Arti Definisi dan Pengertian Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.



Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
 

 

(c)2009 Risma Ferda Fathir's. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger