Pages

Senin, 21 Maret 2016

TUGAS 1 SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL

Nama   : Risma Ferda Fathir
NPM   : 26212471
Kelas   : 4EB17

Penerapan IFRS di India

Era globalisasi membuat pesatnya perkembangan bisnis didunia, semakin bertambah pula pendatang-pendatang baru dalam dunia bisnis. Persaingan antar perusahaan pun semakin ketat, dengan begitu menyebabkan kebutuhan akan informasi keuangan yang memiliki standar tinggi dalam kualitas pelaporannya, yang memiliki ketepatan waktu, keakuratan dan yang dapat diandalkan menjadi semakin meningkat. Di awali pada 1 Januari 2005, ketika Uni Eropa mewajibkan perusahaan publik untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS).
            India merupakan negara yang berada di benua Asia Selatan. Menurut sejarah, dari tahun 1947 sampai akhir 1970-an, India merupakan negara industri pengganti barang impor. Pertanian, kehutanan, perikanan, dan manufaktur tekstil berubah menjadi industri berat dan transportasi. Perekonomian India merupakan perekonomian yang cenderung tertutup dikarenakan tekanan dari pemerintah pusat serta kepemilikan pemerintah terhadap industri-industri penting. Namun, pemerintah India mulai membuka diri terhadap ekonomi global dan India mulai menetapkan kebijakan sistem akuntansi berdasakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) tertanggal 1 April 2011.

Pelaksanaan Akuntansi

a.       Penggabungan usaha : India menerapkan penggabungan usaha berdasarkan pembelian dan pooling (penyatuan kepentingan)
Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Sedangkan metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan lain yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang memperoleh atau membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya.

b.      Goodwill : Kapitalisasi, amortisasi, dan penurunan nilai
Kapitalisasi merupakan metode perhitungan goodwill dengan dihitung dengan mengkapitalisasikan taksiran peghasilan.
Amortisasi merupakan istilah lain dari penyusutan, kalau pada aktiva tetap ada istilah penyusutan, dalam Aset Tak Berwujud, penyusutan itu disebut amortisasi. dalam. Harga perolehan aktiva tak berwujud dibebankan ssecara periodik kedalam rugi laba perusahaan berdasarkan perkiraan terbaik atas masa manfaat goodwill atau aset tak berwujud lainnya.
Writte-down diperlukan dan dilakukan jika manfaat yang diberikan oleh Goodwill diakui telah menurun.

c.       Assosiasi : Metode ekuitas
Berdasarkan PSAK 15 pengertian dari entitas asosiasi ialah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Metode ekuitas adalah metode akuntansi dimana investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan kemudian ditambah atau dikurangi untuk mengakui laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan.

d.      Penilaian Aset : Harga perolehan dan harga wajar
Penilaian aset dilihat berdasarkan penggunaan metode dalam penggabungan usaha.

e.       Biaya depresiasi : Berbasis ekonomi
Taksiran umur ekonomis adalah taksiran jumlah periode waktu yang diperkirakan dapat menerima manfaat aktiva tetap secara ekonomis.

f.       Penilaian persediaan dengan LIFO : Dilarang
Penilaian persediaan dengan LIFO di India dilarang penggunaanya, dikarenakan metode LIFO mengurangi kualitas laporan posisi keuangan. Metode LIFO menyebabkan nilai persediaan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan (balance sheet) tidak merepresentasikan recent cost level of inventory (nilai inventory yang ada di laporan posisi keuangan adalah persediaan yang sudah lama, bukan terkini).

Pelaporan Keuangan

 Standar Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board). Laporan keuangan di India terdiri atas neraca dua periode, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan kebijakan akuntansi dan catatan. Laporan keuangan harus menyajikan pandangan yang adil dan benar. Organisasi yang mengontrol pasar modal adalah Securities and Exchange Board of India (SEBI). Perusahaan yang terdaftar  dalam pelaporan keuangannya diwajibkan memiliki laporan gabungan dan laporan inti, sedangkan bagi perusahaan yang tidak terdaftar hanya diwajibkan memiliki laporan inti saja.
Pustaka
Choi, Frederick D. S. Meek, Gary K.  International Accounting. Salemba Empat

Jumat, 25 Desember 2015

Audit Petral (Risma Ferda Fathir, SS-UG, 4EB17)

1.      Nama KAP                                              : KAP KordaMentha

2.  Jenis audit yang dilakukan           :  Audit Forensik. Audit forensik merupakan tindakan menganalisa dan membandingkan antara kondisi di lapangan dengan criteria, untuk menghasilkan informasi atau bukti kuantitatif yang bisa digunakan di muka pengadilan.


3.      Prosedur  audit forensik yang dilakukan  :
a.       Identifikasi masalah
Dalam tahap ini, auditor melakukan pemahaman awal terhadap kasus yang hendak diungkap. Pemahaman awal ini berguna untuk mempertajam analisa dan spesifikasi ruang lingkup sehingga audit bisa dilakukan secara tepat sasaran.
b.      Pembicaraan dengan klien
Dalam tahap ini, auditor akan melakukan pembahasan bersama klien terkait lingkup, kriteria, metodologi audit, limitasi, jangka waktu, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk membangun kesepahaman antara auditor dan klien terhadap penugasan audit.
c.       Pemeriksaan pendahuluan
Dalam tahap ini, auditor melakukan pengumpulan data awal dan menganalisanya. Hasil pemeriksaan pendahulusan bisa dituangkan menggunakan matriks 5W + 2H (who, what, where, when, why, how, and how much). Investigasi dilakukan apabila sudah terpenuhi minimal 4W + 1H (who, what, where, when, and how much). Intinya, dalam proses ini auditor akan menentukan apakah investigasi lebih lanjut diperlukan atau tidak.
d.      Pengembangan rencana pemeriksaan
Dalam tahap ini, auditor akan menyusun dokumentasi kasus yang dihadapi, tujuan audit, prosedur pelaksanaan audit, serta tugas setiap individu dalam tim. Setelah diadministrasikan, maka akan dihasilkan konsep temuan. Konsep temuan ini kemudian akan dikomunikasikan bersama tim audit serta klien.
e.       Pemeriksaan lanjutan
Dalam tahap ini, auditor akan melakukan pengumpulan bukti serta melakukan analisa atasnya. Dalam tahap ini lah audit sebenarnya dijalankan. Auditor akan menjalankan teknik-teknik auditnya guna mengidentifikasi secara meyakinkan adanya fraud dan pelaku fraud tersebut.
f.       Penyusunan Laporan
Pada tahap akhir ini, auditor melakukan penyusunan laporan hasil audit forensik. Dalam laporan ini setidaknya ada 3 poin yang harus diungkapkan. Poin-poin tersebut antara lain adalah:
1.     Kondisi, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi di lapangan.
2.    Kriteria, yaitu standar yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu, jika kondisi tidak sesuai dengan kriteria maka hal tersebut disebut sebagai temuan.
3.    Simpulan, yaitu berisi kesimpulan atas audit yang telah dilakukan. Biasanya mencakup sebab fraud, kondisi fraud, serta penjelasan detail mengenai fraud tersebut.
4. Simpulan                                                    :
Audit Petral bermula dari permintaan pemerintah kepada direksi PT Pertamina (Persero) untuk mendalami dan menyelesaikan audit forensik terhadap PT Petral. Proses itu untuk mencari tahu penyebab biaya tinggi dan tidak optimalnya korporasi menjalankan perusahaan.

Audit terhadap Petral dilakukan Mei 2015. Audit mencakup kegiatan Petral kurun 2012-2014. Proses itu dilakukan auditor independen, KordaMentha, di bawah supervisi Satuan Pengawas Internal Pertamina.
Terdapat tiga kegiatan yang sudah dan sedang dilakukan terhadap Petral, yakni kajian mendalam (due dilligence) terhadap aspek keuangan dan pajak yang dilakukan EY serta legal oleh HSF dan wind-down process berupa inovasi kontrak,settlement utang piutang, dan pemindahan aset kepada Pertamina.
Beberapa temuan auditor antara lain ketidakefisienan rantai suplai berupa mahalnya harga minyak mentah dan produk yang dipengaruhi kebijakan Petral dalam proses pengadaan, pengaturan tender migas, kelemahan pengendalian harga perkiraan sementara, kebocoran informasi tender, dan pengaruh pihak eksternal. Dalam kasus yang saya analisi, terdapa beberapa prinsip yang ada di dalam kasus ini, diantaranya :
Tanggung jawab Profesi
Lembaga audit independen (KordhaMentha) sudah bertanggung jawab terhadap profesi kode etik akuntan karena sudah menyiapkan bukti- bukti dan mengaudit para pegawai nakal hingga menemukan kecurangan- kecurangan yang merugikan Negara.
Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Dalam kasus ini, lembaga audit independen (KordhaMentha) telah membuktikan pegawai yang ber­masalah tidak diberikan izin untuk mendapatkan wewenang lagi dalam menjalankan tugas di bagian Impor BBM. Hal ini menunjukan integritasnya dan agar segera di realisasi sehingga meningkatkan kepercayaan publik (masyarakat).

5.      Temuan KAP                                           :
a.       Ketidakefisienan rantai suplai berupa mahalnya harga minyak mentah dan produk yang dipengaruhi kebijakan Petral dalam proses pengadaan, pengaturan tender migas.
b.      Kelemahan pengendalian harga perkiraan sementara
c.       Kebocoran informasi tender
d.      Pengaruh pihak eksternal

Sumber :


Dibuat oleh : (Risma Ferda Fathir, SS-UG, 4EB17)

Jumat, 13 November 2015

Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi pada kasus Enron dan Kap Arthur Andersen

Nama Kelompok    :

·         Devi                                        (21212918)
·         Asri Andriani Rohmana          (21212215)
·         Desi Hayati Br Saragih           (21212887)
·         Risma Ferda Fathir                 (26212471)

Kelas                      : 4EB17


KASUS ENRON dan KAP ARTHUR ANDERSEN

      Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara Inter North (Penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Bisnis Enron bergerak dalam bidang industri energy, kemudian melakukan diversi fikakasi usaha antara lain, meliputi future transaction, tranding comodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.

      Kasus Enron dan KAP Arthur Andersen terungkap saat Enron mendaftarkan kebangkrutannya ke pengadilan pada tanggal 2 Desember 2001. Saat itu, terungkap terdapat utang perusahaan yang tidak dilaporkan, yang menyebabkan nilai investasi dan laba yang ditahan berkurang dalam jumlah yang sama. Sebelum kebangkrutan Enron terungkap, KAP Andersen memperahankan Enron sebagai klien perusahaan dengan memanipulasi laporan keuangan dan penghancuran dokumen atas kebangkrutan Enron. Dimana sebelumnya Enron menyatakan bahwa periode pelaporan keuangan yang bersangkutan tersebut, prusahaan mendapatkan laba bersih sebesar $393 juta, padahal pda periode tersebut perusahaan mengalami kerugian sebsar $644 juta yang disebabkan oleh transaksi yang dilakukan oleh perusahan-perusahaan yang didirikan oleh Enron.

Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntansi Indonesia yang dilanggar oleh Enron dan KAP Arthur Andersen, sebagai berikut :

1.      Prinsip Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional dan yang menjadi dasar kepercayaan publik
KAP Andersen dianggap menlanggar prinsip integritas dikarenakan tidak dapat memelihara dan meningkatkan kepentinganpublik sebagai KAP yang termasuk kategori The Big Five seperti yang terungkap pada kasus Enron bahwa KAP Andersen telah memanipulasi laporan keuangan dan penghancuran dokumenatas kebangkrutan Enron.

2.      Prinsip Perilaku Profesional
KAP Andersen dikatakan tidak bererilaku profesional serta konsisten dengan reputassi profesi dalam mengaudit laporan keuangan dengan melakukanpenyamaran data, karena kerugian perusahaan sebesar $644juta yang disebabkan hutang perusahaan yang tidak dilaporkan.

3.      Prinsip Standar Teknis
KAP Andersen juga melanggar prinsip standar teknis karena tidak melanksanakan juga profesionlanya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.


Senin, 27 April 2015

TUGAS 2 SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2 (Just for task not really selling it)


Hey blogger, we are from Jajan Yuk! Want to introducing our new product. It’s called ‘Donat Bon-Bi’, it isn’t like donut that you can find in donut shop which has sweet topping. We have variaty to make donut more interisting for donut’s lover.

          Let us tell you about our donut. It made from high quality ingredients. The dough of donut made from organic sweet potato. Because of that, of course our donut is more healty than donut made from flour. For topping, we choose to give much of abon. Abon made from fresh fish.

          So...are you still want another donut? Absolutely not, right? What are you waiting for guys? Don't just stare. Hurry up, take your phone and make an order. Only donut Bon-Bi Jajan Yuk! can give you more power from organic sweet potato and more high protein from fish abon.

“Donat Bon-Bi Jajan Yuk! Make your tongue dancing”

For order please contact us : 
08123456789

Jumat, 27 Maret 2015

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS 2


I want to write something like food, absolutely one of the most popular Indonesian food in the world and Indonesian people called it ‘Nasi Goreng’. Nasi goreng is so simple to make.  You just need some rices, some ingredients like onions, garlics, chilis if you like spicy and a little bit of soy sauce. All the ingredients (onions, garlics and chilis) must blend, then put it into pan. Before, make sure you’ve given a little oil on the pan. And then cook until done. After that, put the rices into pan, mix it and don’t forget to add soy sauce too. If the ingredients already mixed well, nasi goreng is ready to serve. As compliment, you can add scrambled eggs or sunny side eggs, some slices of tomatoes and cucumbers.

If you don’t have time to make nasi goreng at home, you can find it almost everywhere. On the street sells by pitcman even you can find it at restaurant, of course it has differrent price and different presentasion. But for taste, i think don’t have big differences. And i ever read that nasi goreng is the second finest Indonesian food in the world after rendang. I think almost of Indonesian people have eaten it. For you foreign citizens if you travelling to my country, Indonesia you must try nasi goreng. I really recommend it. If you eat for the first, you can wait to eat nasi goreng for the second, third...eat and eat it again hehe. Me too really loves nasi goreng. 

Senin, 12 Januari 2015

TUGAS SOFTSKILL 4 BAHASA INDONESIA


PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING DALAM PEMBEBANAN BOP

BAB1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan bisnis perusahaan-perusahaan di Indonesia membuat semakin kuatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha. Untuk itu perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut dalam persaingan global. Ini dapat dilihat dari timbulnya persaingan dalam hal desain produk, kualitas produk, dan pelayanan kepada konsumen untuk dapat meningkatkan pangsa pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, perkembangan teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan produk, sejak saat didesain, dikembangkan dan diproduksi, sampai dengan didistribusikan kepada konsumen. Salah satu strategi yang dapat digunakan perusahaan agar dapat bersaing dalam bisnis global ini adalah dengan mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas produk atau jasa dan meningkatkan kemampuan untuk memberi respon terhadap berbagai kebutuhan pelanggan. Perhitungan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk pun haruslah akurat, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif di pasar global ini.
Menurut R.A. Supriyono (1999 : 19), biaya produksi adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam (1) biaya bahan baku (BBB), (2) biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan (3) biaya overhead pabrik (BOP).
            Pembebanan setiap biaya produksi yang dikeluarkan untuk satu unit produk dengan suatu metode dapat membantu manajemen memperoleh informasi mengenai biaya produksi satu unit produk dengan lebih akurat. Metoda ini didalam akuntansi manajemen dinamakan sebagai metoda Activity Based Costing (ABC) System.

1.2.Tujuan
Untuk mengetahui besarnya biaya overhead pabrik yang dibebankan per unit barang yang diproduksi.

1.3. Manfaat
Membuat penulis dapat merealisasikan teori-teori yang didapat selama perkuliahan mengenai perhitungan biaya overhead pabrik kedalam praktek yang sesungguhnya terjadi di sebuah perusahaan.

Pustaka



Sabtu, 27 Desember 2014

TUGAS SOFTSKILL 3 BAHASA INDONESIA


ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PENDAHULUAN

            Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen.

            Analisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh untuk memperoleh dana.

ISI
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas (Leverage), dan Rasio Rentabilitas.

a.       Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne: ”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
·         Current Ratio ( Rasio Lancar)
·         Quick Ratio ( Rasio Cepat )
·         Cash Ratio ( Rasio Lambat)

b.      Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
·         Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
·         Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)
-         Long Term Debt to Equity Ratio

c.       Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Adapun yang tergabung ke dalam ratio ini yaitu:
·         Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
·         Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
·         Earning Power of Total investment
·         Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)

Analisis Laporan Keuangan. File dapat di download PT. Z

1.      Rasio Likuiditas

Current Ratio yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini paling sering digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek total, karena mununjukkan seberapa besar tuntutan kreditur jangka pendek yang dapat dipenuhi oleh aktiva yang diharapkan dapat menjadi kas dalam periode yang hampir sama dengan masa jatuh tempo tuntutan tersebut (Murti, 2011).

-Current Rasio = Aktiva Lancar : Utang Lancar
 (2012)             = 6 8.639.956 : 7 4.602.903
                         = 0,920
-Current Rasio = 58.252.342 : 63.550.433
  (2011)            = 0,917

2.      Rasio Solvabilitas

Total Debt to Equity Ratio adalah ratio  yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi dan rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.

-Total Debt to Equity Ratio = Utang : Jumlah Modal Sendiri
              (2012)                                 = 390.106.094 : 150.599.670
                                                         = 2,59
            -Total Debt to Equity Ratio = 321.769.767 : 146.012.836
               (2011)                                = 2.20

-Total Debt to Total Capital Assets = Utang : Aktiva
             (2012)                                              = 390.106.094 : 540.705.764
                                                                     = 0,721
            -Total Debt to Total Capital Assets = 321.769.767 : 467.782.603
              (2011)                                             = 0,688
-Long Term Debt to Equity Ratio = Utang Jangka Panjang : Modal Sendiri
              (2012)                                          = 315.503.191 : 150.599.670
                                                                   = 2,095
-Long Term Debt to Equity Ratio = 258.219.334 : 146.012.836
 (2011)                                            = 1,768

3. Rasio Rentabilitas

ROA merupakan salah satu bentuk rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva (net operating assets) yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut.

- Return of Assets atau Earning Power of Total investment (2012)
  = Laba Setelah Pajak : Aktiva
  = 3.205.524 : 540.705.764
  = 0,005 = 0.5 %
- Return of Assets atau Earning Power of Total investment (2011)
  = 5.426.115 : 467.782.603
  = 0,011 = 1.1 %

Analisis

1.      Hasil perhitungan Current Ratio 0,920 pada tahun 2012, sedangkan pada tahun 2011 hanya 0,917. Tahun 2012 Kemampuan perusahaan untu membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar, setiap utang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,92. Ini berarti meningkat daripada tahun sebelumnya. Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.

2.      Hasil perhitungan DER pada tahun 2012 adalah 2,59 dan pada tahun 2011 adalah 2,20. DER yang terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat.

3.      Perhitungan ROA 0,005 untuk tahun 2012 dan 0,011 untuk tahun 2011. Artinya, pada tahun 2011 perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman. Sedangkan pada tahun 2012 perusahaan tidak aman disebabkan Laba sebelum pajak yg menurun.

KESIMPULAN

                        Perusahaan dalam kondisi yang cukup baik. Dapat diliahat dari perhitungan Analisis Laporan Keuangan antara tahun 2012 dan 2011. Namun perusahaan terlalu ketergantungan dengan permodalan dari pihak luar sehingga menyebabkan beban perusahaan bertambah besar.

Pustaka



 

(c)2009 Risma Ferda Fathir's. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger