Pages

Senin, 01 April 2013

TULISAN 1 PEREKONOMIAN INDONESIA


Nama    : RismaFerdaFathir
Kelas     : 1EB20
NPM     : 26212471


Era Industri Gelombang Ke-4 = Era IndustriEkonomiKreatif

PENDAHULUAN

            Alvin Toffler (1980) dalam teorinya membagi gelombang peradaban ekonomi kedalam beberapa gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.   
Berawal di Inggris, ekonomi atau industry kreatif kini banyak di adopsi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Dengan komposisi jumlah penduduk usia muda sekitar 43 persen, Indonesia memiliki basis sumber daya manusia cukup banyak bagi pengembangan ekonomi kreatif. Industri kreatif memang lahir dari generasi muda. Awalnya dimotori oleh Tony Blair pada tahun 1990. Saat itu ia tengah menjadi calon perdana menteri Inggris. Era 1990-an, kota-kota di Inggris mengalami penurunan produktivitas karena beralihnya pusat-pusat industry dan manufaktur ke negara-negara berkembang.
Negara berkembang menjadi pilihan karena menawarkan bahan baku, harga produksi dan jasa yang lebih murah. Menanggapi kondis iitu, Tony Blair dan New Labour Party mendirikan National Endowment for Science and the Art (NESTA) yang bertujuan untuk mendanai pengembangan bakat-bakat muda di Inggris.

ISI

Di Indonesia, EkonomiKreatif mulai terdengar saat pemerintah mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk nasional dalam menghadapi pasar Internasional. Pemerintah melalui Departemen Perdaganan yang bekerjasama dengan Departemen Perindustrian dan kementerian Koperasidan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia Design Power 2006 2010 yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia menjadi produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki karakter bangsa.
             
Tempat-tempat dan kota-kota yang mampu menciptakan produk-produk baru inovatif dan tercepat akan menjadi pemenang di era ekonomi kreatif. Kita dapat melihat bagaimana perkembangan kota Solo dengan WisataKuliner, Pasar Seni/Barang Antik dan pertunjukan Seni berbasis Budaya, Kota Bandung dengan distro atau factory outletnya, Kota Jember dengan Jember Fashion Festivalnya   atau  bagaimana Kota Bangkok mengemas potensi wisata Chao Praya River.
Mengingat  peran ekonomi kreatif yang semakin meningkat bagi perekonomian suatu wilayah, utamanya terhadap pengembangan ekonomi berbasis UKM, maka tidaklah berlebihan bila  semakin banyak kota yang menjadikan ekonomi kreatif sebagai ujung tombak  dan katalisator pengembangan ekonomi daerahnya.

PENUTUP

Untuk menjadi pemenang di tengahpersaingan yang semakin ketat, menurut Florida (The Rise of Creative Class), kota-kota, daerah, dan provinsi harus lebih menumbuhkan "iklim orang-orang." Yang dimotori  oleh kaum muda, dengan  semangat inovasi dan kreatifitas, mampu berperan layaknya   Midas Touch,   memoles sesuatu yang “biasa”  menjadi “luarbiasa”. 
Dalam upaya merangsang pertumbuhan dan mempromosikan industri kreatif, pemerintah mengadakan program-program berskala besar seperti :
  1. Peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia pada ajang Trade Expo Indonesia
  2. Pencanangan Tahun Indonesia Kreatif tahun 2009
  3. Pekan Produk Kreatif 2009
  4. Pameran Ekonomi Kreatif
Daftar Pustaka
http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/
http://www.setkab.go.id/artikel-6693-.html                                                   
http://www.setkab.go.id/artikel-6693-.html
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 Risma Ferda Fathir's. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger